Minggu, 12 Februari 2012

Karena Aku Yang Tak Pernah



Dava dan Keyla mungkin sudah ditakdirkan untuk berjodoh sejak awal. Mereka saling mengenal sejak masih duduk di bangku SMA hinnga sampainya mereka hidup bersama.

****

Dava mempunyai pekerjaan yang menungtutnya untuk

selalu pindah-pindah ke Negeri orang. Tapi sayang tempat tinggal mereka tidak bisa mengikuti. Walau Dava sering kali mendapat kontrak kerja hinnga tahunan.

"Key? Aku ditugaskan ke Korea" Dava memulai membuka pembicaraan.

"Oh yah? Bagus dong?" Keyla menjawab.
"Tapi kali ini tidak sebentar"
"Oh memang seberapa lama?"
"Kali ini kontrak ku 6 Tahun"
"Ya sudah kamu lakukan saja apa yang telah menjadi tugasmu itu"
"Selama aku pergi apakah kamu akan selalu percaya padaku?"
"Tentu saja, kau adalah suamiku. Kapan kau akan pergi?"
"Aku akan pergi lusa"
"Baik aku akan siapkan semua keperluan yang akan kau bawa"
"Terimakasih"
****

Dava baru memberi tau anaknya tentang kontraknya.

"Nak, besok ayah akan pergi. Kamu harus baik-baik dengan ibumu."
"Pergi kemana?"
"Ayah dikontrak ke Korea"
"Berapa lama ayah akan meninggalkan kami?"
"Ayah tidak akan meninggalkan kalian selamanya. Ayah hanya dikontrak selama 6 tahun."
"Haruskah ayah pergi selama itu?"
"Ayah sebelumnya sudah membicarakan hal ini dengan ibumu, dan dia setuju."
"Lalu apa gunanya ayah bilang padaku? Toh jawabanku tidak akan merubah keputusan ayah."
"Karena kamu adalah anakku..." Ayah coba menjelaskan.

****

Keyla dan Nasya anaknya mengatarkan ayahnya ke bandara. Walaupun Nasya masih mempunyai rasa kesalnya pada Ayahnya yang pergi jauh meninggalkan keluarganya.

"Ayah pergi sekarang. Jaga diri kalian baik-baik. Ayah akan segera kembali"
"Yah, sayang jaga juga dirimu baik-baik. Aku akan selalu menunggumu kembali" Keyla menjawab kata-kata suaminya.
"Hmm...aku harap akan seperti itu" Nasya masih merasa kesal
"Sampai jumpa. I always love you"
":)" Keyla membalas dengan senyuman lembut

****

Tahun demi tahun mereka lalu hanya berdua. Ibu dan anak, tanpa didampingi sang kepala keluarga disamping mereka. Tanpa ada kabar sedikitpun dari Sang ayah. 6 tahun sudah berlalu. Tapi sang ayah tak kunjung kembali juga. Keyla mendapat kecelakaan hingga lumpuh. Nasya semakin kesal pada ayahnya sendiri karena tak menepati janjinya. Nesya mengajak ibunya untuk pndah kepedesaan agar mendapatkan suasana yang lebih nyaman.

"Bu, lebih baik kita pindah ke pedesaan saja" Nasya menawarkan pada ibunya.
"Mengapa? Kau sudah tidak betah tinngal di sini?" Ibu malah memberikan pertannyaan pada anaknya.
"Aku tidak tege melihat ibu seperti ini. Menunggu seseorang yang belum tentu akan datang kembali."
"Apakah kamu tidak yakin ayahmu akan kembali pada kita?"
"Bukannya aku tidak yakin. Tapi aku ingin melihat ibu merasa senang. Lebih baik kita tinngalkan negara Inggris ini."
"Tapi ibu akan tetap menunggu kehadiran ayahmu kembali. Ibu yakin dia akan kembali."
"Baiklah jika memang itu yang ibu inginkan."
"Terimakasih kau telah mengerti perasaan ibu."

****

3 bulan telah lau. Dava belum saja kembali pada keluarga. Tapi Keyla masih setia untuk menunggu Dava. Tak disangka di bulan ke-4 Dava kembali pada keluarganya. Dan Dava tidak tau keadaan keluarganya bagaimana. Termasuk keadaan ibu sekarang ini. Ayah terkejut melihat keadaan Keyla sekarng.

"Maafkan aku yang sudah meninggalkan kalian selama ini" Ayah meminta maaf dengan penuh penyesalan.
"Kau minta maaf pada siapa?" Ibu menjawab.
"Pada kalian berdua. Aku merasa malu untuk mnjadi kepala keluarga ini."
"Tugasmu itu termasuk tanggung jawab yang harus kau jalani."
"..." Nasya hanya memandang orang tuanya dengan penuh kekaguman.

****

Kali ini ayah yang mengurus ibu. Ibu yang kali ini tidak sempurna lagi. Semua kembali berkumpul.

"Mengapa kau masih bersamaku? Aku kali ini yang sudah bertambah kerutan" Ibu bertanya pada ayah.
"Kau masih dan akan selalu cantik di mataku."
"Tapi aku sudah tak berguna dan berdaya."
"Ini semua belum ada apa-apanya dengan kesetiaan mu padaku."

*****

Ibu berbincang-bicang dengan Nasya.

"Bu, aku kagum pada kalian berdua." Nasya berterus terang.
"Kamu tahu mengapa ayah mu tak lebih memilih untuk meninggalkanku, dengan keadaan ku seperti ini?"
"Tidak. Memang kenapa?" Nasya menjawab.
"KARENA AKU TAK PERNAH MENINGGALKANNYA"