Sabtu, 23 Maret 2013

Posted in

You're everything

Ketika mencintaimu adalah kesalahan 
terbesarku, aku berjanji , selamanya tak 
akan menyesal.

Saat kau memperlakukanku seperti ini,
aku berfikir, mungkin aku yang 
seharunya memahami.

Kala jiwa raga ini harus mengikutimu,
aku bersedia, karena kau memang 
segalanya bagiku.

Tetapi, kalau keinginanku sungguh
mengusikmu, maafkan, karena hati ini 
sudah menetapkan.

Andai hadirnya mengusik hidupmu,
maafkan karena aku sungguh
mengharapkannya.

Tapi, jika cintamu ingin menguasai dan
mengaturku, maafkan, karena kali ini 
aku tidak bisa memaafkan.

Kutipan dari novel "You are everything"

Minggu, 17 Maret 2013

Posted in

Mungkin Aku dan Kamu Tidak di Takdirkan bersama


Aku tak bisa melupakan masa-masa itu. Aku masih berusia 4 tahun. Banyak orang orang di tumahku. Suasana yang ramai, namun menyenangkan. Memang tidak aneh banyak orang di bulan Ramadhan ini. Suasana yang sangan mendukung, langit terlihat sangat cerah. Banyak burung, kupu-kupu berdatangan di lengkapi dengan munculnya pelagi di atas sana. Memang pelangi itu tidak nampak jelas. Namun suasana seperti ini pada saat itu mampu membuat kagum seorang anak perempuan yang baru berusia 4 tahun.
Aku dan keluargaku tinggal bersana nenek, nenek dari ibuku. Nenekku termasuk orang yang terkenal dikampung. Mungkin karena umurnya yang sudah tua namun masih bisa beraktifitas. Pada masa penjajahan belandapun beliau sudah lahir bahkan ikut berjuang. Nenekku termasuk orang yang paling tertua di keluarga kami. Nenek mempunyai banyak relasi.

Dan bulan ramadhan ini banyak relasi nenekku yang datang untuk saling memaafkan dan saling bersilatuhrami. Momen ini adalah momen yang umat muslim tunggu-tunggu. Di setiap momentnya akan menjadi kenangan yang indah. Tapi aku lebih senang dengan keadaan yang tenang (tidak banyak orang dan tidak ramai). Di dalam rumah banyak orang yang asik mengobrol hingga lupa lupa waktu. Yah mungkin momen itu momen yang jaang sekali di dapatkan, kerabat jauh datang berkunjung dan mempunyai ceritanya masing-masing. Aku tidak membenci situasi ini. Tapi aku lebih senag suasana yang tenang jauh dari keramaian.

Dan akhirnya aku lebih memilih barmain di luar bersama soadaraku yang umurnya tidak jauh denganku. Kami asik bermain di halaman depan rumah. Membuat kue lebaran yang bahannya dari tanah dan di tambah air. Dan diatasnya kami hias dengan bunga kecil. Perasaanku ada seseorang yang sedang memperhatikan pada kami. Aku mencari di setiap sudut, namun tak aku temukan jua. “Hemm apakah ini hanya perasaanku saja?” ucapku dalam hati dengan keaadan heran. Aku yakin ada seseorang yang sedang memperhatikan kami yang sedang bermain. Baiklah aku mengaku kalah. Karena tak ada sau orangpun yang aku pergoki sedang memperhatikan kami.

Tak lama beberapa menit dari situ, saat aku sudah tidak perduli siapa yang sebenarnya memperhatikan kami. Aku memgokinya, yah tidak salah lagi anak laki-laki itu sedang memperhatiakan kami sejak tadi. Anak laki-laki itu sedang bermain dengan salah satu sodara laki-lakiku.
Tatapannya itu; tatapan yang membuat aku risih. Tatapan yang sepertinya tidak menyukai kami. Matanya berbicara seakan kami dan dirinya adalah musuh. Musuh yang tidak mungkin menjadi temaan. Sepertinya anak laki-laki itu salah satu anak dari relasi nenek atau ibuku.

*satu tahun berlalu...
Kini aku sedah bermur 5 tahun dan awal pertama kali aku menduduki bangku TK. Aku selalu mengijuti kemana ibuku pergi. Ibuku pergi kerumah teman dekatnya, tentu saja aku ikut dengan ibuku. Dan aku melihat salah satu anak laki-laki yang sepertinya wajahnya pernah aku lihat. Yah sekarang aku ingat wajah yang sempat membuat aku kesal.Anak laki-laki itu adalah anak yang setahun lalu pernah temui tanpa sengaja di rumah ku. Sepertinya hubungan keluarga ku dengannya cukup dekat dan sepertinya mereka sudah saling mengenal sejak lama.

*tiga tahun berlalu
Ayah dan ibuku mengajakku untuk pergi ke rumah teman mereka. Dan aku hana bisa mengikuti ajakannya, karena mau bagai manapun aku tidak bisa menolak ajakan orang tuaku sendiri. Dan yah lagi-lagi aku bertemu dengan anak laki-laki itu. Ternyata rumah yang aku kunjungi adalah rumah orang tuanya, dan tentu saja dia jug tinggal di rumah itu.
Aku duduk di antara ayah dan ibuku di sofa ruang depan rumahnya. Baru saja aku duduk, aku mendengar suara pintu yang sengaja di tutup. Oke itu adalah ulah anak laki-laki itu. Tinggaknya membuat aku geli. Dia laki-laki tapi tingkahnya sepeti anak perempuan yang banyak tingkah. Aku berhasil memergokinya sengang memperhaikan kamu dari celah pintu kamarnya.

*tiga tahun berlalu
Semakin tahun semakin sering aku bertemu dengannya. Dan kali ini aku di buli dengannya. Katanya dia suka padaku. Tapi aku sebaliknya, aku tak menyukainya. Tingkahnya di hadapanku itu membuatku risih. Setiap aku melihatnya moodku berubah menjadi buruk. Dan tanpa aku sadari setiap aku melihatnya wajahlku berubah menjadi sinis dan jutek katanya.
Setiba diruma, keluargaku berkumpul dan tahukah kalian ?? Mereka sedang membicarakan keluarga anak laki-laki itu. Mereka bilang sih namanya Yoga. Mereka bilang kalau keluarganya tuh kekeuh menjodohkan dengan nya. Dan yang paling antusias adaah nenek dan kakekenya. Keadaan ini semakin membuatku takut dan tidak nyaman.

* tiga tahun berlalu
Aku mulai senang dengan situasi ini. Sepertinya aku benar-benar ingin jadi dengannya. Tapi tidak ada pihak lain yang tau dengan perasanku ini. Ayah dan onnya sering mengodaku dan memanggilku dengan sebutan ‘Yoga’. Tapi seperti biasanya aku hanya bisa memberikan wajah seperti yang tidak perduli.
Lama-lama aku mulai terbiasa dan orangtuanya aku belajar bersama. Karena umur kamu sepantaran walau dia lebih tua 5 bulan dariku.  Orang tuanya khawatir dengan keadaan anak laki-lakinya. Tapi aku sebatas hanya mengajarinya saja tidak lebih. Ak ada topik yang pernah aku bahsa denganya.
Tanpa aku sadari aku mlai menyukainya lebih. Entah dari mana persaan itu muncul. Kami satu sekolah. Tapi aku mempunyai teman perempuan yang satu sekolah denganya. Tapi temanku Novi tidak tau kalau aku mengenalnya. Dan aku hanya bisa diam di saat mereka sedang membicarakannya. Ternyata dia cukup populer di sekolahnya. Katanya Yoga sempat beberapa kali berganti-ganti pasangan. Dan entah mengapa hatiku ini tiba-tiba rasanya sesak. Mungkin ini yang dinamakan cemburu.

*satu tahun berlalu
Tidak hanya teman sekolahnya yang mengagumi Yoga, teman dekatku juga menganguminya. Bella dia menyukai Yoga sejak 3 tahun lalu katanya. Duh lalu siap lagi selanjutnya?? Bela juga tidak mengetahui kalau aku cukup deka dengan keluarganya. Dan saat itu sedang ada acara untuk semumuran kami. 

***bersambung

@dinahaqf

Jumat, 08 Maret 2013

Posted in

Lirik Lagu Cakra Khan - Kisah Cintaku Lyrics


Di malam yang sesunyi ini
Aku sendiri iada yang menemani
Akhirnya kini ku sadari,
Dia telah pergi tinggalkan diriku..

Adakah semua kan terulang
Kisah cintaku, yang seperti dulu
Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang
Di dalam hatiku, takkan pernah hilang
Bayangan dirimu, untuk selamanya..

Mengapa terjadi, pada dirimu
Aku tak percaya, kau telah tiada
Haruskah ku pergi, tinggalkan dunia
Agar aku dapat, berjumpa denganmu

Mengapa terjadi, pada dirimu
Aku tak percaya, kau telah tiada
Haruskah ku pergi, tinggalkan dunia
Agar aku dapat, berjumpa denganmu
Posted in

Lirik Lagu Cakra Khan - Harus Terpisah Lyrics

Sendiri, sendiri ku diam, diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti
Berhenti mencoba, mencoba bertahan
Bertahan untuk terus bersamaku

Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali

Ku coba meraih mimpi
Kau coba 'tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Bayangkan.. bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
Berarti untuk ku rindukan

Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali

Ku coba meraih mimpi
Kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Ini harusnya kita coba saling melupakan
Lupakan, lupakan kita pernah saling bersama

Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali

Ku coba meraih mimpi
Kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Posted in

Ajari Aku

Telah kutempuh segala cara
Tuk sembuhkan rasa kecewa
Ku belajar tuk berhenti mencintaimu
Dan membunuh rasa ini

Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu


Ajari aku rahasiamu
Dulu kukira katamu sungguh
Kan kita plihara rasa cinta hingga akhir masa
Belajar tuk menjaga dan saling percaya
Namun kini tak berarti


Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa pelukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamuAjari aku rahasiamu

Sejauh langkah larikan dari kerinduan
Tak kutemukan cara tuk lupakanmu
Aku hanya inginkan rahasiamu yang bisa
Sembuhkanku dari luka lama yang
Menjerat menyayat hati


Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu


Ajari aku rahasiamu
Ajariku cara melupakanku
Agar kutetap kuat tanpa perlukanmu
Agar terbiasa kudapat jalani hidup tanpa cintamu
Ajari aku rahasiamu

Sabtu, 02 Maret 2013

Posted in

Sososk Seorang Pria

Banyak orang bilang pria itu tidak pantas untuk menjadi seorang penulis. Katanya pria yang gemar menulis itu bukan pria 'maco'. Itu pendapat dari sebagian orang yang aku dengar. Tapi aku tidak setuju dengan pendapat mereka. Pria juga manusia. Mereka bebas berkreativitas semau mereka selama itu masih di batas wajar. Tidak berarti pria yang suka menulis dan mencurahkan isi hatinya pada tulisannya itu 'cengeng'.

Mungkin saja itu salah satu cara untuk membuat hatinya menjadi lebih baik. Kadang mereka menutupi kerapuhannya. Menutupinya rapat-rapat agar tidak ada satu orangpun yang mengetahui bahwa ia sebenarnya sedang rapuh. Walau ku tak tau apa yang sebenarnya merka pikirkan. Hmm.. entahlah aku tak tau apa yang lebih penting untuknya. menyembuyikan semua yang mereka alami karena terlalu 'gengsi' atau mereka memang benar-benar tidak perduli dengan masalahnya sendiri.

Disaat mereka menangis, di saat itu pula mereka sudah benar-benar tidak tahan lagi.

@dinahaqf
Posted in ,

Warna dalam Hidupku, Kamu

Kini aku telah terbangaun dalam renungku
Kau hadir merunah segalaja dan membuat hidupku lebih indah
Kini aku tak pernah merasa kesepian
Kau selalu hadir dalam bayangku
Desauan angin selalu membisikan namamu

Dalam senang dan dukaku selalu ada dirimu
Dalam tangis dan senangku kau lah yang pertama aku ingat
Dalam tangisdan senangku selalu ingin berbagi denganmu

Lihatlah bintang di atas sana
Seperti aku yang selau mengikuti gerakmu

Dalam nafasku, bayanganku selalu ada dirimu

@dinahaqf

Jumat, 01 Maret 2013

Posted in

Selamat Tinggal Kawan


Aku sdah tidak melihannya. Tapi bagi kami dia sudah biasa jarang hadir di sekolah. Tapi lama-lama orang tuanya menghubungi teman kami yang dekat dengan anaknya. Kami di berikabar katanya dia sedang sakit. Sepertinya sakitnya cukup parah hingga dia absen selama 2 minggu. Dan kami sekelas kompak untuk menjenguknya. Dan ternyata keaadaan yang kami lihat saat ini cukup menghawatirkan. Katanya di ada gangguan jiwa sehingga dia harus di amankan di ruangan khusus. Walau awalnya keadaannya tidak terlalu menghawatirkan.

Tapi selama kurang lebih 5 hari keadaannya semakin memburuk akhirnya dia di pindahkan. Tadinya aku kira info dari temanku itu hanya sebuah gurauannya saja. Sulit aku percaya. Karena hampir semua dari mereka selalu menjadikan semua objek dan sabjek di jadikan sebuah lulucon. Dan tepat di hari senin pelajaran wali kelas kami masuk. Dan beliau juga bilang bahwa teman kami yang berinisial “R” keadaanya semakin parah. 
Posted in ,

Wajib di Pertanyakan

Oke aku punya temen dia baru sembuh dari sakitnya. Dia baru saja selesai di oprasi. Dan dia bercrita pada temanku yang lain dan aku ada di situ juga. Dia bilang ada teman aku yang lain yang bertanya kepadanya. "Kalau kamu sakit apa lagi bekas oprasi terus gimna slatnya?"
Dan tahukah kamu dia menjawab apa "Yah duduk. Lagian sholatnya aja jarang. Segimana disuruh aja aku mah. hha"
Wow setelahaku aku  mendengar jawaban yang dia lontarkan tanpa dosa itu , aku menjadi bingung. Banyak pertanyaan yang keluar dari benakku yang tak aku tanyakan langsung. Dari perkataan yang dia katakan aku sudah bisa menyimpulkan ini sendiri.