Aku merindukan masa itu. Masa dimana semua orang merasa
bahagia dengan hidup. Tertawa lepas hingga mengeluarkan air mata bahagia. Canda
tawa selalu terpancar di keluarga ini. Merasa bahwa hidup ini memang indah. Suka
dukapun aku dapatkan di rumah itu. Rumah yang penuh dengan keceriaa. Walau
kadang pertengkaran selalu ada. Tapi itu tidak merubah dan merusak pendapatku.
Kini aku merindukan masa itu, masa yang tak akan pernah terulang kembali.
Dan kini kebahagian itu sedikit demi sedikit menghilang dari
hadapanku.Rumah tempat aku dilahirkan kini sudah tidak memberikan kehangatan
seperti dulu lagi.Sempat keluarga ku menjadi renggang. Tapi untungnya kami
dapat menghadapi semuanya. Sebebenarnya ini tidak berasal dari keluargaku.
Melainkan... suasana ini berubah di akibat kedatangnnya.
Nenek kami tinggal bersama kami. Apa yang kami lakukan
selalu eliau awasi, jika kami melakukan kesalahan yang menurutnya salah; meliau
memarahi kami dengan caranya tersendiri (menggunakan dan belogat dengan bahasa
belanda). Dan dikala kami sedang bercanda; beliaupun ikut bercanda dengan kamu.
Tawanya pun menjadi ciri kas sendiri, bila beliau benar benar-benar merasa
terharu dan bahagia maka tawanya hingga mengeluarkan air mata. Sudah selama 17
tahun lebih aku mengenal beliau. Sosok yang sasaat nanti akan selalu kami ingat.
Dan kini canda, tawa, dan amarahnya oun sudah tidak pernah
kami lihat. Senyumannya pun sudah lama kami tidak melihatnya. Beberapa tahun
ini ini belau hanya terbaring diranjang tanpa bisa melakukan kegiatan lainnya.
We miss you
@dinahaqf